Tentang Rindu dan Temu
Dunia itu sempit, namun mengapa temu tak kunjung hadir?
Jawaban sederhana yang terlintas dalam pikir
Karena waktu belum memberi restu
Bahkan ketika rindu sudah melampaui batas kemampuanmu?
Tidak ada yang tahu, kapan temu dapat menggantikan rindu
Karena pertemuan dan perpisahan sejatinya telah diatur oleh
Yang Maha Tahu
Sayangnya, tak semua hati dapat memahami itu
Mengapa rindu hanya bisa disudahi lewat temu?
Agar kamu tahu seberapa kuat jalinan rasa antara kamu dan
yang kau rindu
Jika teknologi mampu menggantikan sebuah pertemuan
Bayangkan berapa banyak anak rantau yang tidak pulang
Itulah sebabnya mengapa hanya temu jadi obatnya
Agar sang adik bisa bermanja sepuasnya dengan sang kakak
Agar sang anak bisa bercerita sebanyak mungkin tentang
kerasnya kehidupan di luar sana pada ibu dan bapak
Agar si cinta bisa berangan-angan tentang indahnya masa
depan bersama si kasih di atas jarak yang membentang
Karena sejatinya bukan jarak memisahkan, tetapi rasa rindu
yang tak tersampaikan
Bukan jarak yang memisahkan, namun doa yang mendekatkan
Pertanyaan itu berlanjut menjadi sebuah pembahasan
Ketika tak bisa menggapai temu, segala bualan indah masa
depan terasa menjadi abu
Ketika bualan indah masa depan terasa menjadi abu, di
sanalah kau putuskan untuk berhenti atau melaju
Melaju pada keabu-abuan membuatmu tau arti berjuang meski
tak selalu mendapat menang
Apapun yang kau dapat di ujungnya, serahkan pada Yang Maha
Tahu
Karena apa yang kau rasa baik untukmu belum tentu baik
bagimu, namun segala ketetapan-Nya adalah yang paling tepat untuk hidupmu
Aku menyerah dengan keterbatasan menerka masa depan
Kadang, maksud pikir ingin menyerah namun hati masih tak
kenal lelah
Kontradiksi ini membuat segalanya tak berjalan mudah
Masa depan itu sebuah rahasia, dimana ia akan terbuka
perlahan melalui detik demi detik
Jangan biarkan ketidakmudahan itu membawamu pada titik
menyerah
Kuatkan bahumu, sebab hidup punya tak terhingga kejutan
untukmu
Kuatkun pula bahumu agar ia mampu memikul banyak rindu dan
rasa yang tak sempat terucap, dulu
Komentar
Posting Komentar